DPC Projo Sumenep Madura Tegas Tolak Jadi Parpol, ProJo Harus Tetap Ormas
JAKARTA, Celurit.News — Menguatnya wacana metamorfosis organisasi masyarakat Projo menjadi partai politik, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Projo Kabupaten Sumenep mengambil sikap tegas menolak.
Ketua DPC Projo Sumenep, Ajimuddin, menyatakan pihaknya ingin Projo tetap menjadi organisasi masyarakat (ormas) sebagaimana cita awal pendiriannya.
Menurutnya, perubahan bentuk menjadi partai politik justru akan membatasi ruang gerak sosial dan pemberdayaan yang selama ini dijalankan.
“Kami menilai Projo sebagai ormas sudah sangat efektif menjadi jembatan antara rakyat dan pemerintah. Kalau jadi partai, kami khawatir malah kehilangan fleksibilitas dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ujar Ajimuddin, Minggu (2/11/2025).
Ajimuddin menegaskan, Projo didirikan dengan semangat “Setia di Garis Rakyat”, dan prinsip itu harus terus dijaga. Ia menilai, posisi sebagai ormas justru menempatkan Projo dalam frekuensi yang sama dengan rakyat — bukan di atas mereka.
“Kita ini lahir dari rakyat dan untuk rakyat. Setia di garis rakyat itu bukan slogan, tapi kompas moral kami. Dengan tetap sebagai ormas, kami bisa berdiri tegak di garda depan membela yang lemah dan dilemahkan,” tegasnya.
Meski begitu, Ajimuddin menghormati jika ada individu dari unsur Projo yang secara pribadi memilih terjun ke dunia politik praktis.
“Itu hak personal, dan kami menghargai pilihan itu. Tapi secara kelembagaan, DPC Projo Sumenep tetap ingin fokus pada kerja-kerja sosial dan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.
Wacana perubahan status Projo menjadi partai politik mencuat dalam Kongres III Projo di Jakarta baru-baru ini. Sebagian peserta menilai langkah tersebut akan memperjelas posisi politik organisasi yang selama ini aktif dalam pemenangan pemilu presiden 2014, 2019, dan 2025. Namun, sikap berbeda dari sejumlah daerah seperti Sumenep menunjukkan masih adanya dinamika dan perdebatan di tubuh Projo mengenai arah masa depannya.
Editor : Redaksi