Identitas Pria Bersimbah Darah di Tambelangan Sampang Terungkap, Korban Ternyata Warga Surabaya
SAMPANG, Celurit.News — Misteri penemuan pria bersimbah darah dengan tangan terikat dan mata tertutup kain di Dusun Prekedan, Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, akhirnya terungkap. Korban diketahui bernama RDP (19), warga asal Kota Surabaya, Jawa Timur.
Peristiwa tragis itu sempat menghebohkan warga setempat pada Minggu 02 November 2025 sore. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di semak-semak jalan setapak area persawahan dengan luka bacok di beberapa bagian tubuh.
Saat ditemukan, korban masih dalam keadaan bernyawa. Namun, kondisinya yang kritis membuat warga segera melapor ke aparat desa dan kepolisian setempat untuk meminta pertolongan.
Petugas yang tiba di lokasi langsung mengevakuasi korban ke Puskesmas Tambelangan. Sayangnya, upaya penyelamatan tidak membuahkan hasil. Korban dinyatakan meninggal dunia tak lama setelah mendapat perawatan medis.
Jenazah kemudian dipindahkan ke RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan proses identifikasi. Di lokasi kejadian, polisi tidak menemukan satu pun kartu identitas yang bisa mengungkap siapa korban sebenarnya.
“Awalnya kami kesulitan mengidentifikasi korban karena di TKP tidak ditemukan dokumen atau identitas apapun,” ujar Plh Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo, Senin (03/11/2025).
Namun, teka-teki identitas korban akhirnya terpecahkan setelah pihak keluarga datang ke rumah sakit pada Minggu malam. Dari hasil kecocokan ciri fisik dan pakaian, korban dipastikan merupakan RDP, pemuda asal Surabaya.
“Korban berusia 19 tahun, warga Kota Surabaya. Pihak keluarga telah mengenali dan menjemput jenazahnya,” jelas AKP Eko.
Ia menambahkan, jenazah RDP telah dibawa pulang ke rumah duka pada Senin pagi sekitar pukul 08.00 WIB untuk dimakamkan. “Korban dibawa oleh keluarganya ke Surabaya setelah proses administrasi dan visum selesai,” katanya.
Mantan Kapolsek Ketapang ini menegaskan, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku di balik pembunuhan sadis tersebut.
“Pelaku dan motifnya masih kami dalami. Tim penyidik tengah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian,” tegasnya.
Selain meminta keterangan warga, polisi juga sedang menelusuri kemungkinan hubungan korban dengan wilayah Sampang, mengingat korban bukan warga setempat. Dugaan sementara, korban dibawa ke lokasi kejadian sebelum dihabisi.
“Penyelidikan mengarah pada dugaan kuat bahwa korban bukan dibunuh di tempat itu, tapi dibuang ke lokasi kejadian setelah dianiaya,” ujar sumber kepolisian di lapangan yang enggan disebutkan namanya.
Barang bukti yang telah diamankan meliputi pakaian korban, termasuk baju dan celana yang berlumuran darah, serta sobekan kain yang digunakan untuk mengikat tangan dan menutup mata korban. Semua barang bukti kini telah dibawa ke Mapolres Sampang untuk diperiksa di laboratorium forensik.
Polres Sampang memastikan akan mengusut tuntas kasus ini. “Kami berkomitmen mengungkap pelaku dan motif di balik kejadian ini secepatnya. Mohon doa dan dukungan masyarakat,” pungkas AKP Eko Puji Waluyo.
Peristiwa ini menambah daftar kasus kriminal berdarah yang terjadi di wilayah Sampang dalam beberapa bulan terakhir. Polisi mengimbau masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika mengetahui informasi yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Editor : Redaksi