Stok Pupuk Bersubsidi di Sampang Dipastikan Aman hingga Akhir 2025

Penulis : -
Stok Pupuk Bersubsidi di Sampang Dipastikan Aman hingga Akhir 2025

SAMPANG, Celurit.News — Kabar baik datang bagi para petani di Kabupaten Sampang. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di wilayah tersebut aman hingga akhir tahun 2025. Kepastian ini disampaikan usai dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyerapan pupuk di seluruh kecamatan. ( 02/11/2025).

Berdasarkan data resmi Disperta KP Sampang, tingkat serapan pupuk bersubsidi hingga akhir Oktober 2025 baru mencapai sekitar 30 persen dari total alokasi yang ditetapkan. Meskipun masih tergolong rendah, kondisi ini dinilai wajar karena sebagian besar wilayah Sampang belum memasuki masa tanam.

“Stok pupuk kita masih sangat aman hingga akhir tahun. Biasanya permintaan mulai meningkat menjelang musim hujan ketika petani sudah mulai turun ke sawah,” ujar Kepala Disperta KP Sampang, Suyono.

Ia menjelaskan, ketersediaan pupuk bersubsidi di gudang penyalur mencakup 22.956 ton pupuk urea, 20.108 ton pupuk NPK, dan 3.339 ton pupuk organik. Jumlah tersebut dinilai lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di 14 kecamatan di Kabupaten Sampang.

“Dengan stok sebesar itu, kami optimistis tidak akan terjadi kelangkaan pupuk, asalkan penyaluran di lapangan berjalan sesuai mekanisme,” tambahnya.

Suyono menegaskan, penyaluran pupuk bersubsidi harus dilakukan secara tepat sasaran sesuai dengan data e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Sistem tersebut digunakan untuk memastikan hanya petani yang terdaftar yang menerima jatah pupuk sesuai kebutuhan lahannya.

“Kami sudah menginstruksikan seluruh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) agar memperketat pengawasan dan pendampingan di lapangan. Jangan sampai ada penyimpangan atau permainan dalam distribusi,” tegasnya.

Selain menjamin stok dan distribusi pupuk, Disperta KP juga mendorong kelompok tani agar aktif berkoordinasi dengan para penyuluh pertanian. Komunikasi yang intens dianggap penting untuk mencegah terjadinya kelangkaan, mempercepat penyaluran, serta mengatasi kendala teknis yang mungkin muncul.

“Kalau ada kendala, baik di tingkat kios maupun petani, segera dilaporkan ke penyuluh agar bisa ditindaklanjuti cepat,” ujar Suyono.

Pemerintah daerah juga telah menyiapkan langkah antisipatif berupa bantuan obat-obatan pertanian gratis bagi petani yang lahannya terdampak serangan hama. Bantuan tersebut akan disalurkan setelah dilakukan verifikasi oleh petugas di lapangan.

Menurut Suyono, kebijakan ini merupakan bagian dari strategi terpadu pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas sektor pertanian di tengah ketidakpastian cuaca dan perubahan pola musim tanam.

“Kami ingin memastikan petani tetap bisa berproduksi dengan optimal, tanpa terbebani oleh persoalan pupuk, hama, atau cuaca ekstrem,” jelasnya.

Ia menambahkan, komitmen pemerintah daerah tidak hanya sebatas menjaga ketersediaan pupuk, tetapi juga memperkuat sistem ketahanan pangan di tingkat desa.

“Pertanian adalah tulang punggung ekonomi Sampang, dan tugas kami memastikan sektor ini tetap tangguh,” pungkas Suyono.

Editor : Redaksi