Puluhan Rekening PKH di Pamekasan Dibekukan, Diduga Terlibat Judi Online

Penulis : -
Puluhan Rekening PKH di Pamekasan Dibekukan, Diduga Terlibat Judi Online
Ilustrasi Judi Online

PAMEKASAN, Celurit.News Sejumlah rekening milik penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dilaporkan diblokir oleh pihak perbankan.

Langkah tersebut diambil setelah muncul dugaan bahwa rekening bantuan sosial itu digunakan untuk aktivitas judi online.

Temuan ini berawal dari hasil pemeriksaan transaksi keuangan yang menunjukkan adanya pola tidak biasa.

Beberapa rekening penerima bantuan tercatat melakukan transfer ke akun digital yang dikaitkan dengan situs permainan daring. Dugaan ini kemudian dikonfirmasi oleh Dinas Sosial Kabupaten Pamekasan yang bekerja sama dengan pihak bank penyalur.

Pemerintah daerah menegaskan bahwa kebijakan pemblokiran tersebut bukan tanpa dasar. Selain untuk mencegah penyalahgunaan dana bantuan, langkah itu juga dimaksudkan agar penerima manfaat benar-benar menggunakan uang PKH sesuai peruntukan, yaitu menunjang kebutuhan hidup keluarga miskin, pendidikan, dan kesehatan.

“Dana bantuan itu bersumber dari APBN. Kalau digunakan untuk hal-hal yang melanggar hukum seperti judi online, jelas tidak bisa dibiarkan,” ujar Koordinator PKH Kabupaten Pamekasan, Lukman Hakim, Jumat (11/10/2025).

Menurut informasi yang dihimpun, jumlah rekening yang diblokir mencapai puluhan.

Saat ini, pihak Dinas Sosial sedang melakukan verifikasi terhadap penerima yang terkena dampak. Mereka diminta datang untuk memberikan klarifikasi. Jika terbukti tidak terlibat, rekening akan dipulihkan. Namun, bagi yang terbukti menggunakan bantuan untuk aktivitas judi, hak mereka sebagai penerima PKH bisa dicabut.

Kasus ini menambah panjang daftar penyalahgunaan bantuan sosial di Indonesia. Judi online kini menjadi ancaman serius karena menyasar berbagai lapisan masyarakat, termasuk kalangan ekonomi lemah. Pemerintah daerah bersama kepolisian berkomitmen memperketat pengawasan agar bantuan sosial benar-benar sampai dan dimanfaatkan sesuai sasaran.

Warga Pamekasan pun berharap pemerintah lebih selektif dalam menyalurkan bantuan sosial di masa mendatang. Selain itu, edukasi literasi keuangan bagi penerima manfaat dinilai penting untuk menghindari penyalahgunaan dana bantuan.

Bantuan sosial seharusnya menjadi jalan keluar dari kemiskinan, bukan sumber masalah baru akibat perilaku yang tidak bertanggung jawab.

Editor : Hasibuddin