Warga Sokobanah Tengah Sampang Dibuat Kecewa, Bantuan Beras 20 Kg Hanya dapat Separuh.

Penulis : -
Warga Sokobanah Tengah Sampang Dibuat Kecewa, Bantuan Beras 20 Kg Hanya dapat Separuh.
Warga Desa Sokobanah Tengah antri saat pendistribusian beras bantuan pangan pemerintah.

SAMPANG, Celurit.news — Harapan puluhan warga Desa Sokobanah Tengah, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, berubah jadi kekecewaan yang mendalam. Mereka yang seharusnya pulang membawa 20 kilogram beras bantuan pemerintah, justru hanya menerima setengahnya.(07/08/2025)

Bantuan tersebut merupakan program pangan pemerintah pusat yang disalurkan melalui Badan Urusan Logistik (Bulog). Sesuai ketentuan, setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berhak atas dua karung beras, masing-masing seberat 10 kilogram.

Namun kenyataan di lapangan jauh dari harapan. Warga hanya menerima satu karung beras, meski di lokasi pendistribusian mereka difoto memegang dua karung sekaligus.

“Saya sudah datang bawa undangan. Difoto pegang dua karung, tapi pas pulang hanya dikasih satu. Ada yang lebih parah, sudah hadir bawa undangan tapi pulang dengan tangan kosong,” ungkap salah satu warga penerima.

Warga menduga ada kejanggalan serius dalam penyaluran bantuan. Apalagi, tidak ada kejelasan ke mana sisa beras yang seharusnya mereka terima.

“Kalau memang belum siap, kenapa harus difoto pegang dua karung? Berasnya mau di kemanakan ? Kami cuma minta hak kami,” tegasnya.

Kemarahan warga semakin memuncak karena beberapa penerima yang sudah jauh-jauh datang justru pulang dengan tangan hampa meskipun membawa surat undangan resmi.

Ironisnya, Penjabat (Pj) Kepala Desa Sokobanah Tengah, Rukmini, memilih melempar persoalan ini kepada pihak mentor Desa.

“Kalau mau jelas, bapak tanya ke mentor ya pak. Soalnya di desa Sokobanah Tengah masih kurang tiga dusun yang belum selesai pendistribusian,” jawab Rukmini saat dikonfirmasi.

Rukmini berdalih tidak bisa turun langsung ke lokasi pendistribusian di pagi hari karena memiliki tugas sebagai guru di sekolah.

“Kalau pagi saya tidak bisa ke desa karena harus masuk sekolah,” ucapnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Penjelasan itu justru menambah tanda tanya di kalangan warga. Mereka mendesak pemerintah desa transparan soal pendistribusian beras, agar tidak menimbulkan prasangka dan polemik.

“Kalau memang belum cukup stoknya, bilang. Jangan main foto dobel karung, pulang cuma bawa satu. Kasihan warga, sebagian sudah tua, jauh-jauh datang,” kata warga lainnya.

Warga berharap Bulog dan Pemkab Sampang segera turun tangan untuk mengaudit sisa beras dan memastikan hak penerima terpenuhi.

Bagi warga Desa Sokobanah Tengah, janji beras 20 kilogram berubah jadi mimpi buruk. Harapan untuk membawa pulang dua karung kini hanya tinggal cerita.

Editor : Redaksi