Warga dan Pedagang Madura Hentikan Truk Bermuatan Ayam Broiler Ilegal, Peternak Merugi

Penulis : -
Warga dan Pedagang Madura Hentikan Truk  Bermuatan Ayam Broiler Ilegal, Peternak Merugi
Truk pengangkut ayam broiler dari luar Madura dihentikan warga dan pedagang ayam di Sampang karena tidak mengantongi izin resmi dari Dinas Peternakan. ( Foto : Celurit.news)

SAMPANG, celurit.news – Aksi tegas dilakukan warga dan pedagang ayam di Sampang, Madura, setelah mendapati truk pengangkut ayam broiler dari luar pulau masuk tanpa izin. Kendaraan yang diduga membawa ayam secara ilegal itu dihentikan di tengah jalan oleh para pedagang asli Madura.

Suud, seorang peternak sekaligus pedagang ayam di wilayah Sampang, mengaku sangat menyayangkan tindakan pedagang yang masih mendatangkan ayam dari luar Madura. Menurutnya, langkah ini justru memukul perekonomian peternak lokal.

“Di Madura ini banyak peternak ayam, stok juga melimpah. Kalau ayam dari luar terus masuk, otomatis ayam kita tidak laku dan peternak merugi,” tegas Suud saat ditemui di lokasi, Jumat (08/08/2025).

Ayam broiler yang dibawa truk tersebut dihentikan karena berasal dari luar Pulau Madura. Suud menegaskan, keberadaan ayam dari luar jelas mengganggu distribusi dan penjualan ayam lokal yang telah mencukupi kebutuhan pasar.

“Apalagi ini ada surat edaran dari Dinas Peternakan yang jelas melarang ayam dari luar masuk tanpa izin. Tapi kenyataannya, masih ada yang nekat bawa masuk,” ujarnya.

Menurut Suud, truk pemuat ayam itu sama sekali tidak mengantongi izin dari Dinas Peternakan setempat. Hal ini melanggar aturan dan berpotensi menimbulkan masalah, baik secara ekonomi maupun kesehatan hewan.

“Makanya kita stop. Kalau dibiarkan, peternak kita akan terus dirugikan,” tambahnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, truk tersebut akhirnya diminta untuk memutar balik dan mengembalikan seluruh muatan ayam ke daerah asalnya, yakni Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Suud menegaskan, tindakan ini semata-mata untuk melindungi peternak lokal dan menjaga stabilitas harga ayam di Madura. Ia khawatir, jika praktik ini terus berlangsung, banyak peternak akan gulung tikar.

“Peternak sudah susah payah merawat ayam, memberi pakan, menjaga kesehatan. Kalau kalah bersaing karena pasokan dari luar, habislah kita,” ungkapnya.

Ia juga mendesak Dinas Peternakan dan pihak berwenang untuk lebih ketat dalam melakukan pengawasan di pintu-pintu masuk Madura.

“Jangan cuma keluarkan surat edaran, tapi pengawasannya harus maksimal. Jangan sampai kasus seperti ini terulang lagi,” katanya dengan nada tegas.

Menurutnya, melindungi peternak lokal bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga menjaga ketahanan pangan daerah. Ayam hasil peternakan Madura, kata dia, selama ini sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kita ingin pemerintah berpihak pada peternak lokal. Jangan sampai mereka yang bekerja keras justru menjadi korban kebijakan yang longgar,” pungkasnya.

Editor : Redaksi