Dinas Pendidikan Sampang Bungkam, Perihal Guru Malas Ngajar di SDN Bunten Barat 3

Penulis : -
Dinas Pendidikan Sampang Bungkam, Perihal Guru Malas Ngajar di SDN Bunten Barat 3
Ilustrasi Kadis Pendidikan Sampang dan Korbidikcam Ketapang Bungkam Perihal Guru PNS Tidak Aktif Mengajar. (Foto:Redaksi)

SAMPANG, Celurit.News – Dunia pendidikan di Kabupaten Sampang kembali tercoreng. Wali murid SDN Bunten Barat 3, Kecamatan Ketapang, mengeluhkan sikap seorang guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernama Sigit, yang diketahui jarang masuk sekolah dan hampir tidak pernah mengikuti proses belajar mengajar.

Seorang wali murid yang enggan disebut namanya menuturkan, ketidakhadiran Sigit sudah berlangsung lama. Ironisnya, guru honorer (sukwan) justru lebih rajin dan konsisten hadir ketimbang Sigit yang bergaji penuh dari negara.

“Pak Sigit itu jarang masuk, sedangkan guru sukwan rajin. Malah Pak Sigit yang PNS justru malas ngajar,” keluh wali murid.

Keluhan tersebut dibenarkan langsung oleh Kepala UPTD SDN Bunten Barat 3, Tika Kartika. Ia mengaku sudah berulang kali melakukan pembinaan dan pemanggilan terhadap Sigit. Bahkan, guru tersebut sempat menandatangani surat pernyataan di atas materai untuk berjanji aktif kembali. Namun, hasilnya nihil.

“Panggilan pertama dia datang, bikin surat pernyataan, masuk beberapa hari lalu menghilang lagi. Panggilan kedua juga sama. Terakhir panggilan ketiga, dia datang hanya untuk mengurus surat pindah,” jelas Tika Kartika.

Mirisnya, meski kasus ini terang-benderang, Dinas Pendidikan Sampang terkesan menutup mata. Kepala Dinas Pendidikan Sampang, Fadeli, dan Taha selaku Koordinator Bidang Pendidikan (Korbidikcam) Ketapang, sama sekali tidak merespons konfirmasi yang dilayangkan media terkait kasus ini.

Sikap bungkam dua pejabat tersebut menimbulkan tanda tanya besar. Publik menilai keduanya justru membiarkan praktik indisipliner guru PNS yang jelas-jelas merugikan murid dan mencederai dunia pendidikan.

Sementara itu Sukaryadi, Kades Bunten Barat sangat menyayangkan perihal guru PNS di desa-nya tidak aktif, sedangkan para guru honorer berjuang dengan gaji kecil namun tetap loyal mengajar, seorang guru PNS yang digaji negara dengan dana rakyat malah bebas seenaknya. Lebih menyakitkan lagi, pejabat Dinas Pendidikan justru memilih diam seribu bahasa.

"Ayo kasihani rakyat Desa Bunten Barat, banyak rakyat mengadu kepada saya perihal Pak Sigit yang jarang ngantor. Gimana ini malah guru PNS-nya yang mengajari tidak benar, saya mohon kepada Kadis Pendidikan Sampang agar segera mengganti guru yang bernama Sigit. Dengan guru yang lebih profesional," ujarnya.

Apakah ini potret nyata bobroknya sistem pembinaan guru di Sampang? Jika dibiarkan, jangan heran kualitas pendidikan makin terpuruk, sementara anak-anak di pelosok hanya menjadi korban dari kelalaian birokrasi yang tak bertanggung jawab.

 

Editor : Redaksi