SPMB SDN Bunten Barat 2 Diduga Jadi Ladang Titip Kursi, Dindik Sampang Tutup Mata

SAMPANG, celurit.news — Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SDN Bunten Barat 2, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, diduga kuat tidak berjalan transparan. Dugaan praktik titip kursi membayangi proses penerimaan siswa di sekolah negeri tersebut.
Informasi yang dihimpun celurit.news menyebutkan, ada wali murid yang kecewa karena anaknya ditolak sebelum sempat mendaftar. Padahal, pendaftaran resmi belum dibuka.
Joko Edi, warga Desa Bunten Timur, mengungkapkan kekecewaannya. Ia merasa diperlakukan tidak adil oleh pihak sekolah yang memprioritaskan titipan.
“Anak saya ditolak sebelum daftar. Katanya kuota sudah penuh. Sangat kecewa,” ujar Joko, Senin ( 28/07/2025).
Kekecewaan Joko Edi dibenarkan langsung oleh Plt Kepala SDN Bunten Barat 2, Taufikur Rahman. Ia tidak menampik jika bangku di sekolahnya sudah dipesan jauh hari sebelum SPMB resmi dibuka.
Menurut Rahman, setiap tahun sekolahnya selalu kelebihan pendaftar karena banyak warga yang ingin menyekolahkan anaknya di sana.
“Kuota hanya 28 siswa, sedangkan yang mau masuk bisa sampai 40 orang. Banyak orang tua yang memesan duluan,” terang Rahman.
Meski begitu, Rahman mengklaim pihak sekolah tetap menjalankan prosedur seleksi. Ia membantah semua titipan langsung diterima.
“Tidak semua yang pesan diterima. Sekolah tetap seleksi sesuai aturan,” tegasnya.
Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Muhammad Fadeli dan Kabid SD Abdul Rahman bungkam. Upaya konfirmasi celurit.news tak digubris.
Sikap diam Dinas Pendidikan memicu tanda tanya. Masyarakat mendesak pengawasan ketat agar praktik titip kursi tidak terus terjadi.
Praktik titip kursi di sekolah negeri jelas menyalahi prinsip pemerataan pendidikan. Jika dibiarkan, kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan semakin tergerus.
Editor : Khoirul Anam