SAMPANG, Celurit.News – Sebuah ruang kelas di SDN Bunten Barat 3, Desa Bunten Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, ambruk saat kegiatan belajar mengajar berlangsung pada Jumat pagi (03/10/2025).
Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut karena para siswa sedang mengikuti kegiatan senam pagi di luar kelas. Salah satu wali murid membenarkan kejadian tersebut dan bersyukur tidak ada murid yang menjadi korban.
Baca juga: Dinas Pendidikan Sampang Bungkam, Perihal Guru Malas Ngajar di SDN Bunten Barat 3
"Benar, ruang kelas di SDN Bunten Barat 3 ambruk. Untungnya saat kejadian, anak-anak sedang olahraga di luar ruangan," ujarnya.
Kepala UPTD SDN Bunten Barat 3, Tika Kartika, juga membenarkan insiden tersebut. Ia mengatakan bahwa kejadian terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, saat siswa sedang mengikuti senam pagi. Ia menduga robohnya bangunan merupakan dampak dari gempa yang terjadi dua hari sebelumnya.
“Sekitar pukul 07.30 pagi ruang kelas roboh. Memang sebelumnya kondisi bangunannya sudah rusak. Untungnya tidak ada korban karena anak-anak sedang senam pagi di luar. Mungkin ini imbas dari gempa yang terjadi dua hari lalu,” jelas Tika kepada tim redaksi Celurit.News.
Baca juga: SPMB SDN Bunten Barat 2 Diduga Jadi Ladang Titip Kursi, Dindik Sampang Tutup Mata
Tika juga menambahkan bahwa pascakejadian, sekolah telah dikunjungi oleh Kepala Desa Bunten Barat dan aparat kepolisian. Mereka mengimbau agar ruang kelas yang ambruk tidak ditempati sementara waktu.
“Sudah ada kunjungan dari Kepala Desa dan pihak kepolisian. Arahan dari Pak Sabil dan Pak Kades, untuk sementara ruang kelas yang ambruk tidak boleh digunakan. Proses belajar mengajar untuk sementara kami alihkan ke musholla milik warga yang berada di dekat sekolah,” tambahnya.
Baca juga: 87 Kendaraan Terjaring Operasi Patuh Semeru 2025 di Ketapang Sampang
Sementara itu, Kepala Desa Bunten Barat, Sukaryadi, mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang untuk segera turun tangan dan membangun kembali ruang kelas yang roboh.
“Kami berharap Dinas Pendidikan Sampang segera membangun kembali ruang kelas yang roboh, agar proses belajar mengajar bisa kembali berjalan normal,” tegas Sukaryadi.
Editor : Redaksi