Jalan Kabupaten di Sokobanah Sampang Rusak Parah Diterjang Hujan Deras, Warga Tagih Janji Pemerintah

Penulis : -
Jalan Kabupaten di Sokobanah Sampang Rusak Parah Diterjang Hujan Deras, Warga Tagih Janji Pemerintah
Lokasi Jalan Setalah Banjir (Foto Istimewa)

SAMPANG | Celurit.news – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, dalam beberapa hari terakhir memperparah kondisi infrastruktur jalan di jalur Batulenger–Karangpenang. Ruas jalan kabupaten yang menghubungkan sejumlah desa strategis tersebut kini berubah menjadi kubangan, memicu keluhan masyarakat.

Pantauan Media Celuritnews di lokasi kondisi jalan tampak memprihatinkan. Lubang menganga di sejumlah titik, dipenuhi air bercampur krikil dan tanah. Kendaraan roda dua dan roda empat terpaksa melambatkan laju karena berbahaya.

Kerusakan ini bukan terjadi tiba-tiba. Warga setempat menuturkan bahwa jalan tersebut sudah bertahun-tahun tidak tersentuh perbaikan signifikan. Ditambah lagi, jalur ini tidak dilengkapi saluran drainase yang memadai. Akibatnya, setiap kali hujan turun, air tidak mengalir ke sisi jalan, melainkan menggenangi badan jalan hingga mempercepat pelapukan aspal.

“Sudah puluhan tahun jalan ini rusak. Kalau hujan, air langsung masuk ke tengah jalan karena tidak ada selokan. Lama-lama jalan makin hancur,” keluh Abdurrohman, warga Desa Bira Tengah, kepada Celurit.news.

Jalur Batulenger–Karangpenang merupakan akses vital yang digunakan masyarakat untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, dan transportasi hasil pertanian. Namun dengan kondisi jalan yang rusak parah, aktivitas warga menjadi terganggu.

Kekecewaan masyarakat pun memuncak. Mereka mempertanyakan keseriusan Pemerintah Kabupaten Sampang dalam menangani persoalan infrastruktur Jalan Kabupaten Rute Batulenger -Karangpenang. Beberapa warga bahkan menyebut bahwa jalan tersebut hanya ditambal Sebagian dengan Swadaya , jadi tidak kuat saat musim politik menjelang, tanpa solusi jangka panjang.

“Kami ini seperti dianaktirikan. Waktu kampanye, banyak yang janji jalan ini mau diaspal, mau dibangun. Tapi kenyataannya nol besar,” kata Sita halimah, ibu rumah tangga yang sehari-hari melewati jalur itu.

Kritik juga datang dari kalangan pemuda desa. Mereka menuding adanya ketimpangan perhatian pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur antar wilayah di Kabupaten Sampang. Jalan-jalan utama kota terlihat mulus, sementara jalan kabupaten di pedesaan dibiarkan rusak bertahun-tahun tanpa ada perbaikan menyeluruh.

“Kami hanya minta keadilan. Masa harus tunggu korban jatuh atau kendaraan masuk lubang baru diperbaiki?” ujar Rois , tokoh pemuda setempat.

Menanggapi kondisi tersebut, warga mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sampang segera turun tangan. Selain memperbaiki jalan, pembangunan saluran air dinilai mendesak agar kerusakan tidak kembali terulang saat musim penghujan tiba.

Editor : Redaksi

lowongan kerja wartawan Media Celurit.news