SUMENEP | Celurit.news– Komitmen Redaksi Detikzone.id terhadap kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan kembali ditunjukkan melalui aksi nyata. Setelah berulang kali merealisasikan berbagai program inspiratif, media berbasis di Sumenep ini kini menghibahkan sebidang tanah yang telah dibeli beberapa tahun lalu untuk pembangunan musholla umat.
Tanah seluas 10 meter persegi yang berlokasi di Desa Jadung, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, akan dibangun menjadi musholla. Proyek pembangunan tersebut akan dimulai Hari ini , (31/05/2025)
Tidak hanya menyediakan lahan, pihak redaksi juga telah menyiapkan berbagai material bangunan yang dibutuhkan. Mulai dari semen, batu, hingga keramik sudah tersedia di lokasi sebagai bentuk keseriusan dalam mendukung percepatan pembangunan tempat ibadah tersebut.
“Bismillah, apa yang kami niatkan ini adalah bentuk bakti kepada leluhur dan masyarakat. Tidak ada tujuan lain selain ingin menebar manfaat,” ujar Pemimpin Redaksi Detikzone.id, Igusty Madani.
Selain membangun musholla, Detikzone.id juga merencanakan pembangunan akses jalan sepanjang 50 meter menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) di desa yang sama. TPU tersebut diketahui merupakan tempat dimakamkannya sejumlah tokoh masyarakat, kiai, bahkan sosok yang diyakini sebagai waliyullah.
Dalam waktu dekat, media ini juga menggulirkan serangkaian program kemanusiaan lainnya. Di antaranya, renovasi musholla keliling yang akan menyasar ke berbagai desa, santunan rutin untuk anak yatim, pemberdayaan anak-anak putus sekolah, serta pengadaan ambulance umat untuk keperluan sosial.
Menurut Igusty, semangat untuk berbuat baik tidak selalu harus menunggu dalam kondisi berlebih. Baginya, kekuatan utama untuk menciptakan perubahan ada pada niat dan ketulusan.
“Kalau kita menunggu kaya untuk berbuat baik, maka kita tidak akan pernah merasa cukup. Rezeki itu sudah ada takarannya. Tinggal bagaimana kita menyikapi dan menyisihkan sebagian untuk kebaikan,” jelasnya.
Ia mengaku bersyukur dikelilingi orang-orang yang satu frekuensi dalam hal kebaikan. Meski kesehariannya sebagai jurnalis tidak bergaji tetap seperti pegawai negeri, hal itu tidak menyurutkan semangatnya dalam merealisasikan program-program besar.
“Rezeki itu datang melalui tangan-tangan orang lain. Apapun profesinya, yang penting kita bersyukur dan tetap berbagi. Itu sudah kodrat hidup,” tambahnya.
Tak lupa, ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini mendukung program-program kemanusiaan yang telah dijalankan maupun yang sedang direncanakan.
“Kami berkomitmen untuk terus menjaga silaturahmi dengan orang-orang baik, dan tetap istiqomah dalam menjalankan program kebaikan. Karena ketika kita memiliki niat baik, maka kebaikan akan datang dari arah yang tidak disangka-sangka,” pungkasnya.
Editor : Redaksi