Rekan Indonesia Jatim Gembok Pagar Cabdin Kediri, Protes Pungutan Liar Berkedok Iuran Komite

KEDIRI, celurit.news – Aksi damai yang digelar Lembaga Kontrol Sosial Rekan Indonesia Jawa Timur bersama sejumlah elemen masyarakat di depan Kantor Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Wilayah Kediri, memanas. Massa menggembok pagar kantor sebagai simbol matinya ruang dialog, memprotes dugaan pungutan liar di SMA yang dibungkus sebagai sumbangan atau iuran komite. (11/08/2025).
Koordinator aksi, Bagus Romadhon, menyatakan, gerakan ini lahir dari kekecewaan publik atas maraknya pungutan di sekolah, meski pemerintah telah mencanangkan program pendidikan gratis.
“Praktik ini membebani siswa dari keluarga kurang mampu. Kami menuntut Cabdin dan sekolah mengeluarkan edaran resmi bahwa uang komite tidak wajib. Kalau benar sukarela, tidak boleh ada paksaan,” tegasnya.
Sejak awal 2025, Rekan Indonesia menerima sedikitnya 300 aduan, termasuk dari siswa penerima PKH dan KIP yang tetap dipaksa membayar iuran penuh, bahkan setelah mengajukan keringanan. Ada yang ditarik hingga Rp130 ribu per bulan.
“Ini tidak adil. Jangan ada siswa dipermalukan atau ijazahnya ditahan hanya karena tidak mampu membayar,” kata Bagus.
Aksi ini direncanakan berlangsung sebulan penuh, 11–31 Agustus 2025. Massa akan berorasi setiap hari di depan Cabdin, mendatangi sekolah seperti SMA 1, SMA 2, SMA 3, dan SMA 8, serta membawa protes ke Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, kejaksaan, dan Polres Kediri.
Dengan atribut kreatif seperti bendera kartun, kompor, dan tenda, mereka menegaskan siap “berkemah” di lokasi. Namun hingga hari pertama aksi, tak satu pun perwakilan dinas menemui massa.
Rekan Indonesia juga membuka posko pengaduan di nomor 0821-5800-0699. “Pendidikan adalah hak semua warga negara. Kami akan mengawal agar janji pendidikan gratis benar-benar terwujud,” tutup Bagus.
Editor : Redaksi