Rujak, Hati, dan Surabaya Festival Rujak Uleg Jadi Simbol Persatuan di Tengah Riuh HJKS ke-732

Penulis : -
Rujak, Hati, dan Surabaya  Festival Rujak Uleg Jadi Simbol Persatuan di Tengah Riuh HJKS ke-732

SURABAYA | Celurit.news – Di tengah gegap gempita Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732, aroma bumbu kacang dan sambal petis menyeruak memenuhi udara di bekas Taman Remaja Surabaya (TRS), Sabtu (17/5/2025). 

Ribuan warga tumpah ruah dalam Festival Rujak Uleg, sebuah tradisi yang telah bertransformasi menjadi pesta rakyat tahunan, penuh warna, rasa, dan makna.

Tak sekadar soal makanan khas, Festival Rujak Uleg tahun ini tampil dengan semangat baru. Para peserta hadir dengan kostum bertema "The Legend of THR", menghidupkan kenangan lama sekaligus menebar pesan kebersamaan. Di tengah panggung utama, sebuah cobek raksasa menjadi pusat perhatian, tempat di mana puluhan tangan bersatu mengulek—bukan hanya bahan rujak, tetapi juga semangat kolektif warga Kota Pahlawan.

Yona Bagus Widyatmoko, Ketua Komisi A DPRD Surabaya, menyebut festival ini bukan sekadar tontonan atau hiburan. “Festival Rujak Ulek ini sudah 20 tahun digelar. Kehadiran masyarakat dan juga perwakilan dari Kementerian Pariwisata adalah bukti kita konsisten menjaga kearifan lokal,” katanya.

Bersama para pejabat Pemkot, Yona turut mengulek rujak di cobek besar. Bukan hanya mencicipi, ia turut merasakan makna di balik rasa. “Rujaknya nikmat karena dibuat dengan hati. Apapun yang dilakukan dengan hati, hasilnya pasti terbaik,” ujar politisi dari Partai Gerindra itu.

Filosofi rujak ulek yang terdiri dari aneka bahan—buah, sayur, sambal, gula, petis—digambarkan Yona sebagai cerminan masyarakat Surabaya yang majemuk. “Semua rasa bercampur tapi menjadi satu kelezatan. Itulah Surabaya. Berbeda-beda tapi tetap satu. Unity in diversity,” tambahnya.

Di usia ke-732, Surabaya menunjukkan bahwa identitas kota tak hanya dibangun dari gedung tinggi dan jalan lebar, tapi juga dari budaya yang dijaga dan diwariskan. Festival Rujak Uleg adalah salah satu bentuknya—bahwa di balik satu cobek raksasa, tersimpan kekuatan gotong royong, toleransi, dan rasa cinta pada kota.

“Selamat Hari Jadi Kota Surabaya. Semoga event seperti ini tak lekang oleh waktu. Ini bukan hanya hiburan, ini adalah simbol kebersamaan warga Kota Pahlawan,” tutup Yona penuh harap.

Editor : Redaksi

lowongan kerja wartawan Media Celurit.news