NASIONAL | Celurit.news – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan mendorong percepatan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia. Instruksi ini tertuang dalam surat bernomor B-143/PDP.04.01/V/2025 yang diterbitkan pada 6 Mei 2025 dan ditujukan kepada seluruh kepala desa.
Kebijakan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, serta mengacu pada Peraturan Menteri Desa Nomor 2 Tahun 2024 tentang petunjuk operasional fokus penggunaan Dana Desa tahun 2025.
Dalam surat tersebut dijelaskan, pemerintah desa diperbolehkan menggunakan Dana Operasional Pemerintah hingga 3ri total Dana Desa untuk mendukung pembentukan koperasi tersebut. Dana itu dapat digunakan untuk kegiatan koordinasi, rapat-rapat pembentukan koperasi, serta pembiayaan akta pendirian koperasi apabila tidak ada dukungan dari APBD atau sumber lain.
“Desa dapat membiayai akta pendirian koperasi hingga Rp 2,5 juta jika tidak tersedia anggaran dari pemerintah daerah,” bunyi salah satu poin dalam surat tersebut.
Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan, Drs. Nugroho Setijo Nagoro, M.Si, dalam surat tersebut juga menekankan bahwa penggunaan anggaran harus dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang berlaku. Ia meminta agar kebijakan ini segera ditindaklanjuti oleh pemerintah desa untuk mendukung gerakan ekonomi kerakyatan berbasis desa.
Surat ini juga ditembuskan kepada sejumlah pejabat tinggi seperti Menteri dan Wakil Menteri Desa, Sekretaris Jenderal Kemendes, serta Gubernur dan Bupati/Wali Kota penerima Dana Desa di seluruh Indonesia.
Koperasi Desa Merah Putih sendiri diharapkan menjadi instrumen utama dalam memperkuat perekonomian desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui skema usaha kolektif yang berbasis gotong royong dan kemandirian lokal.
Dengan adanya kebijakan ini, desa diharapkan tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam menggerakkan ekonomi nasional dari akar rumput.
Editor : Redaksi