LSM Bakal Geruduk Kacabdin dan Kejari Kediri! Bongkar Skandal SMKN 1 hingga Dugaan Pungli SPMB

KEDIRI, celurit.news – Dunia pendidikan di Kediri makin panas. Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Aliansi LSM Kediri Raya mengancam akan “menggeruduk” Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kejaksaan Negeri Kota Kediri selama tiga hari berturut-turut, mulai 7 hingga 9 Juli 2025.
Aksi ini bukan gertakan. Mereka menuding Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) lemah, tak becus, bahkan diduga membiarkan bobroknya sistem pendidikan di wilayahnya. Pemantik utamanya adalah kasus viral di SMKN 1 Kota Kediri dan kisruh Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 yang dinilai penuh permainan kotor.
“Cukup sudah! Kami akan turun langsung! Kacabdin tak layak duduk di kursi itu. Banyak kebusukan ditutup-tutupi. Dunia pendidikan dirusak, murid jadi korban,” tegas Revi Pandega, Koordinator Aksi, pada Jumat (04/07/2025).
Aliansi menyebut, dalam kasus SMKN 1, kepala sekolah diduga memprovokasi siswa. Namun hingga kini, tak ada sanksi apapun dari Kacabdin. Justru seolah ada pembiaran.
Sementara itu, SPMB 2025 dinilai penuh kejanggalan. Mulai dari sistem zonasi yang tak transparan, seleksi nilai yang disinyalir diatur, hingga adanya “titipan” siswa oleh oknum tertentu.
Dalam surat aksi yang telah dilayangkan ke Polresta Kediri, mereka menuntut:
1. Cabut kepercayaan terhadap Kacabdin Kediri.
2. Nonaktifkan Kepala SMKN 1 dan usut tuntas keterlibatannya.
3. Evaluasi total kinerja Kacabdin yang dianggap hanya duduk manis di tengah gaduhnya dunia pendidikan.
Namun bukan hanya itu. Ketua LSM Macan, Saiful Iskak, menegaskan bahwa pihaknya juga menyiapkan laporan resmi ke Kejati Jatim dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
“Kami punya data dugaan penyimpangan dana BOS, BPOPP, PIP, dan pungli berkedok komite. Ini harus dibongkar habis! Banyak orang tua mengadu tapi takut bicara karena ancaman diskriminasi terhadap anaknya,” tegas Saiful.
Pihaknya menyebut, tak hanya protes di jalanan, mereka juga mendesak audit anggaran sekolah secara terbuka dan menyerukan pembentukan tim independen investigasi.
Aksi keras ini jadi sinyal serius bagi Dinas Pendidikan Jawa Timur. Jika tak ada tindakan nyata, Aliansi mengancam akan melanjutkan aksi dengan massa yang lebih besar, bahkan membawa kasus ini ke KPK dan Ombudsman RI.
“Jangan main-main dengan nasib anak bangsa. Kediri bukan ladang basah untuk pungli pendidikan!” tegas Revi dengan nada tinggi.
Aliansi LSM Kediri Raya menyatakan, aksi ini adalah awal dari gerakan bersih-bersih pendidikan. Mereka ingin membongkar segala bentuk kemunafikan, manipulasi, dan permainan uang di balik dunia sekolah.
Editor : Redaksi