Rudal Hipersonik Iran Hancurkan Kantor Kepresidenan Israel, 7 Pengawal Tewas!

Penulis : -
Rudal Hipersonik Iran Hancurkan Kantor Kepresidenan Israel, 7 Pengawal Tewas!
Kantor Kepresidenan Israel Dirudal Oleh Iran. (Foto: Istimewa)

IRAN, Celurit.News – Kawasan elite Israel mendadak berubah menjadi puing-puing neraka. Kantor Kepresidenan Israel yang selama ini diklaim sebagai tempat paling aman di negeri zionis itu, porak-poranda dihantam rudal hipersonik Iran, Sabtu dini hari, 28 Juni 2025.

Serangan brutal tersebut menewaskan 7 pengawal khusus Presiden Isaac Herzog, yang seketika gugur akibat ledakan dahsyat rudal Fattah-2 – senjata hipersonik mutakhir buatan Iran yang mampu melaju lebih dari 10 kali kecepatan suaradan berhasil menembus semua sistem pertahanan udara Israel.

Diketahui, Iran meluncurkan serangan balasan setelah Israel diduga melanggar gencatan senjatadengan melakukan serangan udara ke pusat militer di Teheran pada Jumat, 27 Juni 2025. Sebagai respons, Iran menggempur jantung negeri Zionis – Tel Aviv, Haifa, dan Yerusalem – menggunakan rudal-rudal tercanggihnya.

"Ini adalah pembelaan diri. Jika Israel berani melangkah lebih jauh, kami siap menggempur kembali dengan kekuatan penuh," tegas Brigadir Jenderal Effie Defrin, juru bicara Garda Revolusi Iran.

Serangan ke Kantor Kepresidenan Israel tidak hanya menghancurkan bangunan fisik, tetapi juga menjadi simbol runtuhnya arogansi pertahanan berlapis Israel. Sistem Iron Dome, David's Sling, hingga Arrow System yang selama ini menjadi kebanggaan militer Israel gagal total dalam menghadang rudal hipersonik Fattah-2.

Presiden Israel, Isaac Herzog, dilaporkan selamat karena tidak berada di lokasi saat serangan terjadi. Namun, dalam pernyataan resminya, Herzog mengakui ketakutan dan trauma mendalamatas serangan yang disebutnya sebagai "tamparan paling telak" dalam sejarah keamanan Israel.

"Gencatan senjata seharusnya menjadi momentum menurunkan tensi, bukan taktik menipu untuk menyerang diam-diam," kata Herzog, dengan nada getir.

Serangan ini langsung memicu kepanikan nasional dan internasional. Analis geopolitik dari The Foreign Policy Research Institute menyebut kejadian ini sebagai game changer dalam konflik Timur Tengah.

"Untuk pertama kalinya, simbol kekuasaan Israel dihancurkan secara langsung dan terbuka. Ini bukan sekadar serangan, ini pesan keras dan jelas dari Iran ke dunia," ungkap laporan resmi lembaga tersebut.

Situasi di kawasan kini berada di ambang krisis total. Iran mengisyaratkan bahwa ini bukan puncak dari balasan mereka, dan dunia bersiap menyaksikan apakah konflik ini akan menjalar menjadi perang skala penuh. Dunia menahan napas. Kawasan Timur Tengah kembali berada di tepi jurang api.

Editor : Redaksi

lowongan kerja wartawan Media Celurit.news