SAMPANG, Celurit.News – Penjabat Kepala Desa (Pj Kades) Tlagah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Ayyub, diduga tidak memiliki kendali penuh atas pemerintahan desa yang dipimpinnya.
Nama Sahrawi, yang disebut sebagai “mentor” Ayyub, kerap muncul dalam setiap pernyataannya kepada media, menimbulkan dugaan bahwa Ayyub hanyalah boneka dari sosok di balik layar tersebut.
Baca juga: Makadam Asal Jadi, Kades Palsu di Tlagah Sampang Ambil Alih
Kecurigaan itu muncul ketika kontributor media ini mencoba mengonfirmasi langsung kepada Ayyub terkait proyek pembangunan jalan makadam yang dinilai janggal.
Alih-alih menjawab, Ayyub justru mengarahkan wartawan untuk berkomunikasi dengan Sahrawi.
“Lebih jelasnya bisa komunikasi dengan Pak Sahrawi, tidak ada salahnya berkomunikasi dengan beliau,” tulis Ayyub dalam pesan WhatsApp.
Keanehan semakin terasa saat tim media mendatangi lokasi proyek yang diduga dibiayai oleh Dana Desa tersebut. Tidak ada papan informasi proyek yang semestinya dipasang sebagai bentuk transparansi publik. Ketika hal ini dikonfrontasikan kepada Ayyub, dia justru berkilah dan memberikan jawaban normatif yang terkesan menyepelekan.
Baca juga: Petronas Tak Ganti Rugi Rumpon Nelayan di Madura, Projo Desak KPK Turun Tangan
“Ikuti dulu proses pelaksanaannya. Bagus atas masukannya,” balas Ayyub dengan nada meremehkan.
Menanggapi sikap Ayyub, Hafid—seorang aktivis dari Ormas Pro Jokowi Banyuates—melontarkan kritik keras. Ia menilai Ayyub berpura-pura tidak tahu soal anggaran proyek yang menjadi tanggung jawabnya.
“Ayyub ini seperti pura-pura bodoh. Masak Pj Kades tidak tahu anggaran perbaikan jalan makadam. Ya Allah, kalau tidak mampu jadi Pj Kades, lebih baik mundur saja,” kecam Hafid.
Baca juga: Proyek Jalan Makadam Tlagah Sampang Diduga Sarat Penyimpangan, Transparansi Nol
Lebih lanjut, Hafid juga menyoroti lemahnya pengawasan dari atasan Ayyub, seperti Camat Banyuates dan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa (Kasi PMD).
“Seharusnya Pak Camat dan Kasi PMD turun tangan. Berikan pemahaman kepada semua Pj Kades, bahwa proyek Dana Desa wajib terbuka kepada publik. Jangan dibiarkan sembunyi-sembunyi seperti ini,” tegasnya.
Editor : Redaksi