Rengginang Lorjuk, Camilan Khas Sumenep yang Siap Go Internasional

SUMENEP, Celurit.News — Kuliner khas Madura kembali mencuri perhatian. Kali ini, rengginang lorjuk, camilan tradisional berbahan dasar beras ketan dan lorjuk (kerang bambu), semakin populer di tengah masyarakat. Cita rasa gurih dan tekstur renyah membuatnya digemari tidak hanya di Pulau Garam, tetapi juga mulai merambah pasar luar Madura.
Rengginang lorjuk dikenal sebagai camilan khas Kabupaten Sumenep. Selain lezat, camilan ini memiliki aroma laut yang khas, hasil perpaduan unik antara ketan dan daging lorjuk. Saat digigit, tekstur luar yang renyah berpadu dengan kelembutan dalam, menyajikan sensasi berbeda dari rengginang pada umumnya.
“Rengginang lorjuk ini bukan sekadar camilan, tapi bagian dari tradisi. Biasanya kami sajikan saat Lebaran Idulfitri, Iduladha, atau acara keluarga penting,” ujar Rahmawati, salah satu perajin rengginang lorjuk asal Kecamatan Dungkek.
Awalnya, camilan ini hanya populer di wilayah pesisir Sumenep. Namun seiring waktu, permintaan meningkat hingga menjangkau berbagai daerah di Madura bahkan luar pulau. Keunikan rasanya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta kuliner nusantara.
Proses Tradisional yang Jadi Kunci Kelezatan
Proses pembuatan rengginang lorjuk masih mempertahankan cara tradisional. Bahan-bahan yang digunakan antara lain beras ketan, lorjuk kupas, santan kelapa, daun jeruk, bawang putih, ketumbar, garam, dan air panas.
Langkah pertama, beras ketan direndam selama lima jam sebelum dikukus hingga padat. Setelah disiram air panas dan didiamkan sejenak, beras dicampur dengan santan serta bumbu halus. Proses ini menghasilkan adonan beraroma khas yang menggugah selera.
Setelah dikukus ulang hingga matang sempurna, adonan dibentuk bulat pipih dan dijemur di bawah sinar matahari selama tiga hari. Penjemuran ini menjadi faktor penting untuk mendapatkan kerenyahan maksimal saat digoreng.
Menggoreng rengginang lorjuk juga memerlukan teknik kusus. Minyak harus dipanaskan hingga suhu tinggi, lalu api dikecilkan sebelum menggoreng. Camilan digoreng hingga mekar dan berwarna keemasan. Proses ini menghasilkan rengginang dengan kerenyahan luar biasa dan aroma laut yang menggoda.
Potensi Kuliner Lokal yang Mendunia
Dengan keunikan rasa dan proses tradisional yang autentik, rengginang lorjuk dinilai berpotensi menjadi ikon kuliner khas Madura di tingkat nasional bahkan internasional. Produk ini bukan hanya mengangkat kekayaan kuliner lokal, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi para UMKM di pesisir Sumenep.
“Kalau dikemas secara modern dan dipasarkan secara digital, rengginang lorjuk bisa menjadi produk ekspor. Rasanya unik dan memiliki nilai budaya,” kata Abdul Malik, pemerhati kuliner tradisional Madura.
Rengginang lorjuk menjadi bukti bahwa cita rasa lokal bisa bersaing di pasar global. Perpaduan antara gurihnya ketan dan rasa laut dari lorjuk menjadikannya camilan khas Madura yang tak hanya mengenyangkan, tetapi juga membanggakan.
Editor : Hanafi