Antisipasi Bencana Industri, Bupati Bojonegoro Hadiri Simulasi Kegagalan Teknologi Migas

BOJONEGORO, Celurit.news – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggencarkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana industri. Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menghadiri kegiatan Drill PDKB Table Top Exercise (TTX) yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Hotel Eastern Bojonegoro.
Simulasi ini difokuskan pada potensi kegagalan teknologi industri migas di wilayah Pertamina EP Sukowati Field—mulai dari kebocoran gas, tumpahan minyak, hingga risiko kebakaran. Latihan ini bertujuan menguji kesiapan semua pemangku kepentingan dalam menghadapi kemungkinan terburuk.
“Kolaborasi seluruh pihak menjadi kunci utama dalam mitigasi risiko dan penanganan bencana industri,” tegas Setyo Wahono dalam sambutannya.
Kegiatan ini melibatkan unsur Forkopimda, Forkopimca, serta perangkat desa dari wilayah terdampak, yakni Desa Ngampel, Campurejo, dan Sambiroto. Fokus utama TTX adalah menguji sistem komunikasi dan koordinasi antarinstansi, menyamakan persepsi peran, serta menyusun pedoman operasional yang lebih tajam dan terintegrasi.
Melalui pendekatan pentahelix—yang melibatkan unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan media—simulasi ini diharapkan membentuk sistem tanggap darurat yang tangguh dan berkelanjutan.
Kepala BPBD Bojonegoro menyampaikan bahwa TTX merupakan langkah strategis dalam mengurangi dampak bencana teknologi yang bisa mengancam keselamatan masyarakat dan lingkungan. “Kesiapsiagaan tidak cukup di atas kertas, tetapi harus dibuktikan lewat latihan terstruktur seperti ini,” ujarnya.
Pelaksanaan TTX ini merujuk pada amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana serta PP Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Diharapkan, hasil dari latihan ini tidak hanya meningkatkan kecepatan respons, tetapi juga memberikan rasa aman bagi warga di sekitar kawasan industri vital.
Dengan meningkatnya sinergi lintas sektor, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menunjukkan keseriusannya dalam membangun sistem mitigasi risiko yang proaktif, adaptif, dan berpihak pada keselamatan publik.
Editor : Redaksi