MATARAM, celurit.news – Banjir yang merendam sebagian wilayah Kota Mataram sejak Minggu (06/07) mulai surut. Namun, warga masih berjibaku membersihkan sisa lumpur dan sampah yang mengendap di halaman dan dalam rumah mereka. Kawasan padat seperti Cakranegara, Gomong, hingga Selagalas menjadi titik terparah.( 07/07/2025).
Genangan air bahkan sempat mencapai setinggi dada orang dewasa. Sejumlah kendaraan hanyut, rumah terendam, dan aktivitas warga lumpuh total selama lebih dari 24 jam.
“Air masuk sampai ruang tengah. Kami sudah biasa begini tiap musim hujan. Drainasenya mampet, tidak pernah dibenahi serius,” keluh Herianto (28), warga Kekalik, saat ditemui di depan rumahnya.
Ia menyebut pemerintah hanya datang saat banjir sudah terjadi, tanpa pernah menyelesaikan akar persoalan.
“Kalau saluran airnya dibangun dengan baik, kami nggak harus jadi korban setiap tahun,” tambahnya.
Keluhan serupa juga datang dari warga di wilayah Selagalas. Mereka menilai pemerintah kota selama ini abai terhadap kondisi drainase di kawasan padat penduduk, padahal banjir sudah menjadi siklus tahunan.
Pemkot Mataram dan Pemprov NTB sempat menurunkan tim gabungan untuk evakuasi dan pembersihan, namun itu dinilai warga hanya bersifat darurat, bukan solusi jangka panjang.
Hingga Senin siang, sebagian besar warga belum kembali beraktivitas normal. Kekhawatiran banjir susulan masih tinggi, terutama karena prakiraan cuaca menunjukkan hujan masih akan terus mengguyur NTB dalam beberapa hari ke depan.
Editor : Redaksi