Warga Resah, Limbah PG Wonolangan Diduga Cemari Lingkungan Pemukiman di Dringu

Celurit.News
Tumpukan limbah blotong dari PG Wonolangan tampak menggunung di lahan dekat permukiman warga Dusun Kademangan, Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu, Probolinggo,( Foto: Istimewa)

PROBOLINGGO, Celuritnews – Pembuangan limbah hasil pengolahan tebu milik Pabrik Gula (PG) Wonolangan menuai sorotan. Limbah tersebut ditemukan dibuang di area dekat permukiman warga, tepatnya di Dusun Kademangan, RT 11 RW 05, Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.

Meski belum ada kepastian jenis limbah yang dibuang, sopir truk pengangkut mengklaim bahwa material tersebut merupakan blotong—limbah ampas tebu yang dianggap tidak berbahaya. Menurutnya, blotong bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan bahan urug lahan.

Namun, pernyataan itu dibantah oleh Ketua LSM Projamin Probolinggo, Budi Hariyanto, yang menilai blotong tetap memiliki potensi mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik.

“Blotong yang dibiarkan menumpuk dalam kondisi basah akan membusuk dan menimbulkan bau tak sedap. Namanya limbah, apa pun bentuk dan jenisnya, tetap berisiko mencemari lingkungan,” tegas Budi kepada Celuritnews, Sabtu (21/06/2025).

Budi juga menyayangkan kurangnya pengawasan terhadap pembuangan limbah industri, apalagi di lokasi yang berdekatan langsung dengan permukiman warga. Ia mendesak pihak PG Wonolangan dan instansi terkait untuk bertanggung jawab dan segera melakukan penanganan.

Kondisi ini memicu keresahan warga sekitar, yang mengeluhkan aroma busuk yang menyengat terutama saat malam hari. Beberapa warga bahkan mengaku terganggu aktivitas sehari-harinya akibat keberadaan limbah tersebut.

“Baunya menyengat, apalagi kalau habis hujan. Kami tidak tahu apakah limbah ini aman atau tidak. Yang jelas, ini sudah mengganggu kenyamanan,” keluh warga sekitar yang enggan disebut namanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo, Sujarwati Ningsih, mengaku belum bisa memberikan keterangan resmi terkait temuan tersebut.

“Pesan WhatsApp ini akan saya sampaikan ke pimpinan terlebih dahulu,” jawab Sujarwati singkat saat dihubungi Celuritnews.

Sementara itu, pihak PG Wonolangan belum memberikan klarifikasi resmi meskipun telah dihubungi. Warga dan aktivis lingkungan mendesak agar DLH segera turun ke lokasi untuk mengambil sampel limbah dan memastikan dampaknya terhadap lingkungan sekitar.

Editor : Redaksi

News
Terpopuler
Berita Terbaru